Monday 22 January 2018

Pemilihan Induk

Selamat pagi Indonesia

Pagi ini di temani kopi dan koi serta sebatang rokok. Saya mau share bagaimana pemilihan induk versi saya. Kenapa pemilihan induk? Apakah penting pemilihan induk itu?
Bagaimana cara memilih induk?

Awal dari pertanyaan sedehana itu, banyak para pemula kebingungan atau malah di kesampingkan bagian ini. Pokok ada ikan bunting aja di pijah deh. Nah... itulah kesalahan awalnya... kan gak jelas akhirnya genetikanya. Dari ketidak jelasan genetika itu maka munculah berbagai masalah. Misal, muncul sumi pada kohaku. Bisa jadi itu adalah keturunan dari sanke yg di pijah dengan kohaku atau keturunan showa. Dan masih terbuka kemungkinan itu persilangan dengan jenis lainnya.

Kalau kita beli koi, apakah kita tahu itu ikan koi hasil dari persilangan apa dan bagaimana dan lain-lain. Maka dari itu, saya share sepengetahuan saya ya.

Pertama petani harus memperbaiki konsep lamanya. Jangan asal ikan gendong telur di pijah. Minimal tidak terjadi crash kulit atau sisik. Misal, kohaku sisik jangan di silang dengan kohaku doitsu. Atau sanke ginrin jangan di silang dengan sanke biasa apalagi doitsu. Mau breeding ikan apa itu. Ya kalau itu experimen saja dan tidak di jual hasil produknya. Kalau sampai di jual maka akan sangat riwuh di pembelinya.

Sisik vs doitsu maka anakanya adalah sisik, doitsu, dan aragoke. Dari kohaku anakan ini, di pijah lurus dengan kohaku sisik tidak menutup kemungkinan akan muncul doitsu ataupun aragoke. Disinilah letak blind spot dari penggunaan ikan dari dealer tidak jelas keturunannya di pakai jadi indukan. Pada akhirnya rugilah waktu dan tenaga yang seharusnya mendapat hasil maksimal tapi karena iseng itu jadi tidak maksimal.

Sampi di sini dulu. Nanti di sambung lagi bagian berikutnya.

Selamat pagi...

No comments: